MAKALAH SEJARAH MASA PEMERINTAHAN "K.H. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehadiran
Abdurrahman Wahid dikalangan masyarakat Indonesia saat ini tidak lain
disebabkan oleh kualitas pribadinya yang luar biasa, disamping faktor
lingkungan keluarga yang sangat mendukung. Abdurrahman Wahid, cucu dari dua
serangkai pendiri NU, Kiai Hasjim Asj'ari dan Kiai Bisri Sjansuri, dilahirkan
di Jombang pada tahun 1940. Ayah Abdurrahman Wahid, Kiai Wahid Hasjim, adalah
putra Kiai Hasjim Asj'ari, dan ibunya, Solichah adalah putri Kiai Bisri
Sjansuri. Sejak masa kanak-kanak, ibunya telah diberi berbagai isyarat bahwa
Abdurrahman Wahid, anaknya, akan mengalami hgaris hidup yang berbeda dan
memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab tersebut ternyata secara dramatis
meningkat setelah kematian ayahnya dalam suatu kecelakaan mobil, dan saat
kecelakaan terjadi Abdurrahman Wahid duduk di samping ayahnya di jok depan.
Diah Permata Megawati
Setiawati Soekarnoputri (lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947) adalah
Presiden Indonesia periode 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004. Megawati adalah anak
kedua Presiden Soekarno. Ia Biasa dikenal dengan nama Megawati Soekarnoputri.
Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di
Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas,
yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972).
Susilo Bambang
Yudhoyono yang biasa disebut SBY, dilantik sebagai presiden keenam Republik
Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004. SBY juga merupakan presiden Indonesia
yang pertama kali berhasil melaksanakan masa pemerintahannya secara penuh di
masa reformasi ini. Pada masa pemerintahan SBY ini terdapat beberapa kondisi
dan kebijakan yang ditempuh baik dalam bidang ideologi, politik, ketahanan dan
keamanan, ekonomi, sosial, maupun budaya.
Terpilihnya Susilo
Bambang Yudhoyono atau yang terkenal dengan sebutan SBY, telah membuat babak
baru dalam perjalanan sejarah Indonesia. Beliau dilantik sebagai presiden
keenam Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004 bersama wapresnya Jusuf
Kalla yang kemudian kembali terpilih di Pemilu 2009 bersama wapresnya Boediono.
Bersama dengan pasangannya, SBY memiliki komitmen untuk tetap melaksanakan
agenda reformasi. Program pertama pemerintahan SBY-JK dikenal dengan program
100 hari. Program ini bertujuan memperbaiki sitem ekonomi yang sangat
memberatkan rakyat Indonesia, memperbaiki kinerja pemerintahan dari unsur KKN,
serta mewujudkan keadilan dan demokratisasi melalui kepolisian dan kejaksaan
agung.
B.
Rumusan Masalah
1.
Siapa
itu K.H. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang
Yudhoyono ?
2.
Bagaimana
masa pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri dan Susilo
Bambang Yudhoyono ?
3.
Apa
saja kelemahan dan kelebihan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno
Putri, Susilo Bambang Yudhoyono ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
siapa itu K.H. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, dan Susilo Bambang
Yudhoyono.
2.
Paham
dan mengetahui mengenai masa pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid, Megawati
Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
3.
Mengetahui
kelemahan dan kelebihan presiden K.H. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno
Putri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masa Pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid
Sidang Umum MPR 1999 telah memilih K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
sebagai presiden dan Megawati Soekarno Putri sebagai wakil Presiden. Rakyat
menaruh harapan besar atas terpilihnya K.H. Abdurrahman Wahid dan Megawati
Soekarno Putri, karena mereka merupakan pasangan yang ideal. K.H. Abdurrahman
Wahid seorang santri tradisional yang memiliki wawasan kebangsaan yang tidak
diragukan, sementara Megawati seorang nasionalisme yang juga memiliki wawasan
Islam modern.
Duet K.H.
Abdurrahman Wahid - Megawati kemudian membentuk Kabinet Persatuan Nasionalyang
dilantik pada tanggal 28 Oktober 1999. Terlepas adanya kekecewaan dan
kontroversi akibat dihapuskannya Departemen Penerangan dan Departemen Sosial,
Kabinet ini mendapat dukungan kuat dari berbagai kalangan.
Di samping
membentuk Kabinet Persatuan Nasional yang anggota-anggota berasal dari
orang-orang partai, presiden K.H. Abdurrahman Wahit memebentuk Dewan Ekonomi
Nasional (DEN). Pembentukan DEN dimaksudkan untuk mem-perbaiki ekonomi
Indonesia yang belum pulih akibat krisis yang berkepanjangan. Ketua DEN adalah
Prof. Emil Salim dengan wakilnya Subiyakto Cakrawerdaya, dan sekertaris Dr. Sri
Mulyani Indrawati. Anggotanya, antara lain Anggito Abimanyu, Sri Adiningsih,
dan Bambang Subianto.
Dalam menjalankan
pemerintah, K.H. Abdurrahman Wahid mengalami banyak persoalan yang harus
dihadapi sebagai warisan persoalan pemerintah Orde Baru. Persoalan yang paling
menonjol BUMN, pengendalian Inflasi, mempertahankan kurs rupiah, masalah jaring
pengamanan sosial (JPS), munculnya disintegrasi, konflik antaretnis dan
antarumat beragama, serta penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM).
Belum tuntas menyelesaikan
persoalan-persoalan peninggalan Orde Baru, pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid
dihadapkan pada persoalan-persoalan lain. Hal itu berkaitan dengan kebijakannya
yang dinilai banyak kalangan sangat kontro-versi.
Puncak kekecewaan
DPR dibuktikan dengan dikeluarkannya Memorandum I untuk Presiden K.H.
Abdurrahman Wahid pada tanggal I Februari 2001, memo-randum 1 dan II yang
dikeluarkan DPR untuk Presiden K.H. Abdurrahman Wahid dibalas dengan dekrit
presiden yang isinya, antara lain membekukan lembaga MPR dan DPR.
Pada saat yang
sama, ketua MPR Amien Rais secara tegas menolak dekrit yang dibuat oleh
Presiden K.H. Abdurrahman Wahid. Langkah yang diambil K.H. Abdurrahman Wahid
membuat dirinya semakin tidak popular dan mempercepat proses kejatuhannya dari
kursi presiden. Selain itu, dekrit tersebut juga tidak didukung oleh TNI dan
Polri.
Puncaknya terjadi
ketika MPR atas usulan Dpr mempercepat siding Istimewa MPR. Dalam sidang
tersebut, MPR menilai Presiden K.H. Abdurrahman Wahid telah melanggar Ketetapan
MPR No. VII Tahun 2000. Selanjutnya, dalam sidang Istimewa MPR tanggal 23 Juli
2001, MPR memilih Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden Republik Indonesia
menggantikan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid. Keesokan harinya, Ketua Umum PPP
Hamzah Haz dilantik sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Bersama
terpilihnya Megawati Soekarno Putrid an Hamzah Haz sebagai Presiden dan Wakil
Presiden, berakhirlah masa kekuasaan Presiden K.H. Abdur-rahman Wahid.
B.
Masa Pemerintahan Megawati Soekarno Putri
Megawati dilantik
menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 23 Juli 2001. Pada masa
pemerintahannya yang sangat pendek ini banyak persoalan yang dihadapi, antara
lain pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Guna mengatasi masalah tersebut,
Presiden Megawati menempuh kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
a.
Meminta
penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan Paris Club 3
tanggal 12 April 2001. Pada tahun 2003, mengalokasikan pemba-yaran utang luar
negeri sebesar Rp.116,3 triliun. Dengan demikian, utang luar negeri
Indonesiaberkurang menjadi US$134,66 miliar. Salah satu kebijakan Presiden
Megawati yang sangat penting adalah memutuskan kerja sama dengan lembaga
keuangan dunia IMF.
b.
Krisis
ekinomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan me-nurunnya
pendapatan per kapita. Pada tahun 1997, pendapatan per kapita Ind-nesia tinggal
US$465. Melalui kebijakan pemulihan keamanan keadaan Indonesia menjadi tenang,
sehingga arus investasi mengalir ke Indonesia. Presiden Megawati berhasil
menaikkan pendapatan per kapita yang sangan signifikan, yaitu sekitar US$930.
c.
Dalam
rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, Presiden
Megawati melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah menjual Indosat pada
tahun2003. Hasil penjualan tersebut berhasil menaikkn pertumbuhan ekonomi
Indonesia mencapai 4,1%, sehingga nilai inflasi hanya 5,06%.
d.
Memperbaiki
kinerja ekspor. Pada tahun 2002, nilai ekspor Indonesia sebesar US$%57,158
miliar dan impor tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003, ekspor Indonesia
meningkat menjadi US$61,02 miliar dan impor US$32,29 miliar
e.
Melakukan
pemberantasan korupsi, yaitu dengan membentuk Komisi Pemberan-tasan Korupsi
(KPK).
Presiden Megawati
dianggap sebagai peletak dasar kea rah demokrasi karena pemerintahannya
melaksanakan pemilu 2004 yang berlangsung secara aman dan damai. Pada pemilu
itu, untuk hasil pertama kalinya presiden dipilih secara langsung oleh rakyat.
Pemilu 2004 dilaksanakan dua tahap, tahap pertama memilih anggota legislatif
yang diselenggarakan pada tanggal 5 April 2004, dan diikuti oleh 24 parpol.
Setelah berhasil
melaksanakan pemilu anggota legislatif, pemerintah me-lanjutkan agenda pemilu
kedua, yaitu pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat. Dalam pemilu ini,
ada lima pasang calon presiden dan wakil presiden yang mencalonkan diri, yaitu
Megawati-Hasyim Muzadi yang diusung PDIP, Wiranto-Solahuddin Wahid yang di
usung partai Golkar, Amien Rais-Siswono Yudohusodo yang diusung PAN,
Hamzah-Haz-Agum Gumelar yang diusung PPP, dan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf
Kalla yang diusung Partai Demokrat.
Pemilu putaran
pertama berlangsung pada tanggal 5 Juli 2004. Pemilu putaran pertama ini
dimenangkan oleh pasangan Megawati-Hasyim Muzad dan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf
Kalla. Capres dan cawapres lainnya tereliminasi karena tidak memperoleh suara
yang signifikan sebagaimana yang ditenyukan oleh undang-undang.
Karena pemilu
presiden putaran pertama tidak ada yang berhasil mencapai 50% suara, maka
diselenggarakan pemilu putaran kedua pada tanggal 20 September 2004. Dalam
pemilu presiden putaran kedua ini dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang
Yudhoyono-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden merupakan babak baru
dalam sejarah Indonesia, ketika untuk pertama kalinya dalam sejarah presiden
dipilih langsung oleh rakyat.
C.
Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo bambang Yudhoyono dilantik sebagai Presiden Republik
Indonesia ke-6 pada tanggal 20 Oktober 2004. Beberapa kebijakan yang ditempuh dalam
masa 100 hari pemerintahannya adalah sebagai berikut.
a.
Melakukan
penjadwalan pembayaran utang luar negeri. Hingga bulan Maret 2005, utang luar
negeri Indonesia sebanyak US$136,6 miliar dan masa penundaan utang Paris
Club 3 telah berakhir. Jumlah utang pokok dan bunga yang harus dibayar
sebesar Rp71,97 triliun. Bappenas memperkirakan kemampuan pemerintah Indonesia
membayar utang tahun 2004 sampai 2007 maksimum US$9 miliar. Sedangkan untuk
menutupi separuh deficit APBN 2005, pemerintah melakukan pinjaman ke consultative
Group on Indonesia (GGI) sebesar US$26,87 miliar.
b.
Meningkatkan
volume ekspor dan impor. Pada saat dilantik menjadi presiden, nilai ekspor
Indonesia sampai bulan Oktober 2004 mencapai US$58,5 miliar atau naik 15,08%
jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2003. Impor hingga bulan
Oktober 2004 mencapai US$37,8 miliar atau naik tajam 40,7% jika dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun 2003, yaitu US$26,87 miliar.
c.
Mengurangi
subsidi BBM dengan jalan menaikkan harga BBM dan gas.
d.
Khusus
mengenai aceh, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperpanjang
status darurat sipil dan mengadakan perundingan damai dengan GAM di Helsinki,
Finlandia dengan perantaraan Crisis Management Initiative yang dipimpin
Martti Ahtisari pada tanggal 28 Januari 2005. Perjanjiantersebut mencapai
kesepakatan damai dan penyerahan senjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melalui Aceh
Monitoring Mission (AMM).
e.
Di
awal pemerintahannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus menghadapi
beberapa bencana alam besar di Indonesia bencana paling dahsyat adalah gempa
bumi yang disertai gelombang pasang tsunami di Aceh dan Sumatra Utara. Bencana
ini terjadi pada pukul 07.58 WIB, tanggal 26 Desember 2004. Pusat gempa
terletak di Samudra Hindia. Kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10
km. gempa berkekuatan 9,3 skala richter ini memicu gelombang tsu-nami yang
meluluhlantahkan daerah yang dihantamnya.
Bencana tsunami menelan korban lebih dari
126.000 orang. Puluhan gedung hancur akibat gempa bumi, terutama di Meulaboh
dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari total bangunan
mengalami kerusakan.
Untuk membangun
Aceh pasca tsunami, pemerintahan membentuk sebuah badang yang bertugas
membangun Aceh. Badat tersebut diberi nama Badan Rekonstruksi dan Pengembangan
Aceh (BRPA).
f.
Ketika
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginjak tahun kedua, terjadi
bencana lumpur panas di Sidoarjo, semburan lumpur panas bermula pada tanggal 27
Mei 2006, di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas, desa Renokenongo, kecamatan
Porong, kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Peristiwa ini dikenal dengan nama
Lumpur Lapindo dan berdampak luar biasa bagi penduduk Sidoarjo.
Semburan lumpur
panas menenggelamkan kawasan permukiman, pertanian, perindustrian di tiga kecamatan,
serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.
Banyak pihak menganggap pemerintahan
belum maksimal menggunakan otoritasnya dalam mengatasi bencana ini. benyak
warga menjadi korban, mereka harus mengungsi dan kehilangan mata pencaharian. Pemerintah
beranggapan bahwa kerugian yang dialami masyaratak yang bertempat tinggal atau
berusaha dalam real tertentu akibat banjir lumpur merupakan tanggung jawab PT
Lapindo Brantas. Setiap unit usaha dan para pengusaha diminta untuk bertanggung
jawab atas dampak yang ditimbulkan oleh aktivitasnya. Hal ini dikarenakan
hakikat usaha bisnis adalah melakukan kegiatan untuk mencari untung serta
berani menanggung resiko kerugian apabila usahanya mengalami penghambatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
pada bab II dapat disimpulkan bahwa Abdurahman Wahid (Gus Dur) adalah putra
pertama dari enam bersaudara yang dilahirkan di Denanyar Jombang Jawa Timur
pada tanggal 4 Agustus 1940. Secara genetik Gus Dur adalah keturunan “darah
biru”. Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim adalah putra K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri
jam’iytah Nahdlatul Ulama (NU) organisasi masa Islam terbesar di Indonesia dan
pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang. Ibundanya, Ny. Hj. Sholehah adalah putri
pendiri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Kakek dari
pihak ibunya ini juga merupakan tokoh NU, yang menjadi Rais ‘Aam PBNU setelah
K.H. Abdul Wahab Hasbullah. Dengan demikian Gus Dur merupakan cucu dari dua
ulama NU sekaligus, dan dua tokoh bangsa Indonesia. Pada masa pemerintahannya
tentu saja banyak kelebihan maupun kekurangan dari kepemimpinan Abdurahman
Wahid (Gus Dur) ini selama menjabat sebagai presiden RI.
Megawati adalah anak kedua Presiden Soekarno.
Ia Biasa dikenal dengan nama Megawati Soekarnoputri. Megawati adalah presiden kedua yang menjabat pada masa pemilu multipartai
pasca tumbangnya orde baru. Nama gotong royong juga dipilih megawati untuk
menguatkan visi misi utama pemerintahannya, yaitu rekonsiliasi nasional. Ekonomi di bawah pemerintahan Megawati tidak mengalami perbaikan yang nyata
dibandingkan sebelumnya, meskipun kurs rupiah relatif berhasil dikendalikan
oleh Bank Indonesia menjadi relatif lebih stabil. Megawati Soekarno Putri berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh dalam
menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu megawati memiliki
determinasi dalam kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN,
kenaikan harga BBM dan pemberlakuan darurat militer di Aceh Nanggroe
Darussalam.
Sebagai presiden pertama wanita di Indonesia,
ia merupakan presiden pertama peletak dasar ke arah kehidupan demokrasi.
Pembaharuan yang dilakukan sebagian besar di bidang ekonomi dan politik, sebab
pada pemerintahannya, masalah yang dihadapi kebanyakan merupakan warisan
pemerintahan Orde Baru yaitu masalah krisis ekonomi dan penegakan hukum.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terjadi
banyak kemajuan di berbagai bidang. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi dan
kebebasan berpendapat. Namun, terdapat beberapa kemunduran juga. Kita tidak
dapat melihat kesuksesan suatu pemerintahan hanya dengan satu pandangan. Kita
harus memandang dari berbagai sisi. Jika dibandingkan dengan pemerintahan pada
masa Orde Baru, memang dalam beberapa bidang terlihat kemunduran. Tetapi bisa
saja hal ini dikarenakan pada masa Orde Baru kebebasan pers dikekang sehingga
bagian buruk pada Orde Baru tidak terlihat. Di masa pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono, musyawarah mufakat diutamakan. Sehingga pengambilan kebijakan
terkesan lambat. Meski begitu, musyawarah mufakat ini dilakukan untuk
kepentingan bersama. Sehingga dapat dikatakan, pada masa pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono telah cukup berkembang dibandingkan masa-masa sebelumnya
dalam hal demokrasi.
B.
Saran
Adapun dari penulisan
makalah ini kami menyarankan kepada generasi muda agar tetap mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan
Indonesia dan mencontoh semangat para pahlawan terdahulu dalam kehidupan
sehari-hari. Seluruh warga Indonesia wajib menghargai dan menghormati jasa-jasa
para pahlawan Indonesia. Dan satu lagi jangan pernah melihat orang dari apa
yang dia berikan.
Dan kami juga menyarankan
agar pemerintah lebih memperhatikan kesejah-teraan rakyat kecil. Karena dari
pengamatan kami, rakyat kecil kurang diperhatikan pemerintah. Meski laju
perekonomian Indonesia berkembang pesat, namun perkem-bangan itu hanya
menguntungkan golongan menengah keatas dan merugikan rakyat kecil sehingga
kesenjangan sosial semakin membentang lebar. Kami juga menyaran-kan bagi
segenap masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam pemerintahan
dengan memberikan masukan, kritikan, dan dukungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://patmikumalasari.wordpress.com/
http://niningpurwaningsih18.blogspot.com/
http://muhammadtamsil.blogspot.com/
http://wikipedia.co.id
http://profil.merdeka.com/indonesia/s/susilo-bambang-yudhoyono/
http://nofianapratiwi.blogspot.com/2010/12/hasil-pembangunan-di-indonesia.html
http://akkuelli.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-pada-masa.html
http://akbarlife.blogspot.com/2012/09/analisis-kelebihan-dan-kelemahan- masa_7462.html
http://www.oocities.org/capitolhill/3925/sd_x/gusdur_x.html
http://www.anneahira.com/masa-pemerintahan-gusdur.htm
http://niningpurwaningsih18.blogspot.com/
http://muhammadtamsil.blogspot.com/
http://wikipedia.co.id
http://profil.merdeka.com/indonesia/s/susilo-bambang-yudhoyono/
http://nofianapratiwi.blogspot.com/2010/12/hasil-pembangunan-di-indonesia.html
http://akkuelli.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-pada-masa.html
http://akbarlife.blogspot.com/2012/09/analisis-kelebihan-dan-kelemahan- masa_7462.html
http://www.oocities.org/capitolhill/3925/sd_x/gusdur_x.html
http://www.anneahira.com/masa-pemerintahan-gusdur.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar