makalah bahasa indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
I . PENDAHULUAN
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam
berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan
adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita
kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu
untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih
jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil
menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar
yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya,
kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau
bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’
bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung
kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa
standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau
istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes,
sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk
kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana
pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat
memanipulasi bahasa, kita harusmengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki
fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang,
yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial
dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan
kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam
kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan
bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia
mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di
bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.Konsep-konsep dan istilah baru di
dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan
demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,
termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu,sekaligus berperan sebagai prasarana
berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu
(Sunaryo, 1993, 1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa
adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan
berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata
memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk
budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran
bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat
berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan
bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika
cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir
karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu
sangat bergantung pada ragam bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang
baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud
identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat
modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
BAB II
MATERI
II . PENGERTIAN
BAHASA
Pengertian Bahasa, Ragam Bahasa,
Fungsi Bahasa adalah pemahaman dasar dalam memahami bahasa. Dalam memahami
Bahasa Indonesia, kita juga perlu memahami hal-hal tersebut, sehingga pemahaman
kita dalam memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam dan dapat
mengaplikasikan dengan baik.
Definisi Bahasa : Bahasa adalah
suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara lambang
bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh
masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan
merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1),
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan
dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan
komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan
komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati
bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan
dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang
lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang
jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan
mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri
haruslah merupakan simbol atau perlambang.
II . FUNGSI
BAHASA
Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari
:
Ø Alat untuk Ekspresi
Diri
Ø Alat untuk Komunikasi
Ø Alat untuk Adaptasi
Sosial
Ø Alat untuk
berkomunikasi dengan sesama manusia
Ø Alat untuk bekerja sama
dengan sesama manusia
Ø Alat untuk
mengidentifikasi diri
Ø Alat control sosial dan
integrasi (penyatuan)
Ø Alat ekspresi diri
Ø Alat untuk berpikir
Ø Dan lain-lain
II . RAGAM
BAHASA
Macam dan jenis ragam bahasa:
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu
seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau
idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden soeharto, gaya bahasa binyamin s,
dsb.
3. Ragam bahasa pada sekelompok
anggota masyarakay suatu wilayah seperti dialeg bahasa madura, medan, sunda,
dll.
4. Ragam bahasa pada masyarakat
suatu golongan seperti ragam bahasa orang akademisi berbeda dengan ragam
bahasaorang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa
seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi
seperti ragam bahasa formal dan informal.
Bahasa lisan lebih ekspresif dimana
mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung
komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu
sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati
lawan bicara atau target komunikasi.
Bahsa isyarat atau gestur atau
bahasa tubuh adalah salah satu cara berkomunikasi melalui gerakan-gerakan
tubuh. Bahasa isyarat digunakan permanen oleh penyandang cacat karena mereka
mempunyai bahasa sendiri.
Bahasa bisa punah karena kebanyakan
bahasa didunia ini tidak statis. Bahasa-bahasa itu berubah seiring waktu,
mendapat kata tambahan, dan mencuri kata-kata dari bahasa lain. Bahasa hidup
dan berkembang ketika masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama.
Ketika tidak ada lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati
atau punah, meskipun masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi
generasi muda tidak lagi menjadi penutur bahasa tersebut.
Banyak situasi yang menyebabkan bahasa
punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu berubah bentuk menjadi famili
bahasa-bahasa lain.Orang indonesia kini boleh jadi tidak mengerti bahasa melayu
yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini
berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing.
Bisa dikatakan bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak
kalau bahasa indonesia makin berkembang dan demikian pula bahasa melayu
malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah.
Karena pengaruh globalisasi dan
IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap bahasa indonesia itu :
* Tidak gaul.
* Terlalu formal.
Rapuhnya bahasa indonesia disebabkan
:
* Tergerus arus globalisasi.
* Kemungkinan banyak oran yang tidak
menyukai peraturan bahasa indonesia.
* Tidak adanya relasi masyarakat
dengan pemerintah tentang pembudidayaan.
Selain bahasa asing, bahasa daerah
juga memberi pengaruh pada perkembangan bahasa indonesia. Karena bahasa
indonesia mungkin dianggap terlalu formal untuk dipakai sehair-hari. Tidak
apa-apa sebenarnya bahasa asing menyerap kedalam bahasa indonesia. Sebagai
bahasa yang terbuka, bahasa indonesia harus luwes menerima unsur bahasa lain.
Bahasa indonesia mengenal dua macam serapan yakni :
* Unsur asing yang belum sepenuhnya
terserap ke dalam bahasa indonesia.
* Unsur asing yang pengucapan dan
penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia.
Ragam dari segi sudut pandangan
bidang atau pokok persoalan :
Ragam Bahasa Bisnis
Ragam bahas bisnis adalah ragam
bahasa yang digunakan dalam berbisnis, yang biasa digunakan oleh para
pebisnis dalam menjalankan bisnisnya.
Ciri-ciri ragam bahasa bisnis :
a. Menggunakan
bahasa yang komunikatif.
b. Bahasanya
cenderung resmi.
c. Terikat ruang
dan waktu.
d. Membutuhkan
adanya orang lain.
Ragam Bahasa Hukum
Ragam bahasa hukum adalah bahasa
Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat
fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum
Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Ciri-ciri ragam bahasa hukum :
a. Mempunyai gaya
bahasa yang khusus.
b. Lugas dan eksak
karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.
c. Objektif dan
menekan prasangka pribadi.
d. Memberikan
definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki untuk
menghindari kesimpangsiuran.
e. Tidak beremosi
dan menjauhi tafsiran bersensasi.
Ragam Bahasa Fungsional
Ragam bahasa fungsional adalah ragam
bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja atau kegiatan
tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan
penggunaannya.
Ragam Bahasa Sastra
Ragam bahasa sastra adalah ragam
bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak efektif. Penggambaran yang
sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam
ragam bahasa sastra.
Ciri-ciri ragam bahasa sastra :
a. Menggunakan
kalimat yang tidak efektif
b. Menggunakan
kata-kata yang tidak baku
c. Adanya rangkaian
kata yang bermakna konotasi
Ragam Menurut Sarananya :
Ragam Bahasa Lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan
melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan
dapat membantu pemahaman.
Ragam lisan yang antara lain meliputi:
Ragam bahasa cakapan adalah ragam
bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama,
lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak
resmi.
Ragam bahasa pidato adalah ragam
bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka umum.Biasanya pidato berisi
penegasan kalimat untuk bias diterima si pendengar.
Ragam bahasa kuliah adalah ragam
bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat pembelajaran antar
mahasiswa dan dosennya.
Ragam bahasa panggung adalah ragam
bahasa yang digunakan seseorang saat dpanggung ketika mengsi acara hiburan lain
agar bias diterima penonton.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
a. Memerlukan
kehadiran orang lain
b. Unsur
gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c. Terikat ruang
dan waktu
d. Dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya suara
Kelebihan ragam bahasa lisan :
a. Dapat
disesuaikan dengan situasi.
b. Faktor
efisiensi.
c. Faktor
kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak
anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik
dan gerak-gerak pembicara.
d. Faktor
kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang
dibicarakannya.
e. Lebih bebas
bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang
dituturkan oleh penutur.
f.
Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari
informasi audit, visual dan kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan :
a. Bahasa lisan
berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase
sederhana.
b. Penutur sering
mengulangi beberapa kalimat.
c. Tidak semua
orang bisa melakukan bahasa lisan.
d. Aturan-aturan
bahasa yang dilakukan tidak formal.
Ragam Bahasa Tulis
Adalah ragam bahasa yang digunakan
melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan
kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang
dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam
ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.
Ragam tulis yang antara lain
meliputi:
Ragam bahasa teknis adalah ragam
bahasa yang dilakukan mengenai teknis atau cara penulisan yang dicontohkan
misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
Ragam bahasa undang-undang adalah
ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi yang resmi.
Ragam bahasa catatan adalah ragam
bahasa yang singkat yang diperuntukkan untuk pengingat sesuatu.
Ragam bahasa surat adalah ragam
bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas yang biasanya diberitahukan mengenai
kabar atau sejenisnya yang berfungsi untuk memberikan informasi.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
a. Tidak
memerlukan kehaduran orang lain.
b. Unsur gramatikal
dinyatakan secara lengkap.
c. Tidak terikat
ruang dan waktu
d. Dipengaruhi
oleh tanda baca atau ejaan.
Kelebihan ragam bahasa tulis :
a. Informasi yang
disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan
menyenangkan.
b. Umumnya
memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c. Sebagai sarana
memperkaya kosakata.
d. Dapat digunakan
untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur
emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
a. Alat atau
sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya
bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b. Tidak mampu
menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
c. Yang tidak ada
dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam
bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
1. Ragam daerah
disebut (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan
pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di
Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali,
Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda.
Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada
posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi,
dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada
kata ithu, kitha, canthik, dll.
2. Ragam
pendidikan adalah Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan
kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video,
film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan
pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi
dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya
mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan
yang seharusnya dipakai.
Contoh:
1. Isma mau nulis
surat cinta - Isma mau menulis surat cinta
2. Saya akan
ceritakan tentang Kancil - Saya akan menceritakan tentang Kancil.
Ragam bahasa berdasarkan sikap
penutur.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh
setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap
pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai.
Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut.
Misalnya, kita dapat mengamati
bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika
terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan
digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan
kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Menurut Ciri Situasi Keidiologisan :
Ragam Tinggi (Bahasa Indonesia yang
baku/ragam ilmiah)
Dalam kehidupan sosial dan
sehari-hari masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, digunakan
berbagai bahasa daerah termasuk dialeknya, bahasa Indonesia, dan/atau bahasa
asing. Bahkan, dalam situasi tertentu, seperti dalam keluarga perkawinan
campuran digunakan pula bahasa yang bersifat campuran, yaitu campuran antara
bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua bahasa ibu pasangan perkawinan
campuran itu. Dalam situasi kebahasaan seperti itu, timbul berbagai ragam atau
variasi bahasa sesuai dengan keperluannya, baik secara lisan maupun tulisan.
Timbulnya ragam bahasa tersebut disebabkan oleh latar belakang sosial, budaya,
pendidikan, dan bahasa para pemakainya itu.
Yang dimaksud dengan ragam atau
variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri
linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di samping
ditandai oleh cirri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh
cirri-ciri nonlinguistic, misalnya, lokasi atau tempat penggunaannya,
lingkungan sosial pemakaiannya, dan lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang
bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
III . KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat
ditarik beberapa ksimpulan, antara lain :
· Bahasa
merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
· Dari
bahasa yang baik dapat menunjukkan kepribadian seseorang
· Berbahasa-lah
dengan baik dan benar agar mudah dipahami oleh orang lain
· Perhatikan
juga bahasa dalam berbicara, seperti bahasa tubuh, bahasa isyarat, dll.
Jika kita kurang memperhatikannya, maka akan terjadi salah paham dalam berkomunikasi
Jika kita kurang memperhatikannya, maka akan terjadi salah paham dalam berkomunikasi
· Bahasa
menunjukkan bangsa
III . KRITIK
DAN SARAN
Jika dalam penilusan makalah ini
terdapat banyak kekurangan seperti penulisan huruf, atau ejaan, dan sebagainya,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positfif / membangun.
Karena pengetahuan kami sebagai
penulis juga masih kurang dan juga masih dalam pembelajaran.
DAFTAR ISI
o http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar