Rabu, 30 Desember 2015

Karya Ilmiah Tentang bahaya Merokok


Karya Ilmiah Tentang bahaya Merokok

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Meski semua orang tahu akan bahaya yang di timbulkan akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat di terorir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari – hari dilingkungan rumah, kantor, angkutan umum, maupun di jalan – jalan. Hampir setiap saat kita menjumpai orang yang sedang merokok. Hal yang memprihatinkan adalah usia mulai merokok yang setiap tahunnya semakin muda. Bila dulu orang – orang berani merokok ketika mulai SMP, maka sekarang dapat dijumpai anak – anak SD kelas 5 dan 6 sudah mulai banyak yang merokok secara diam – diam .

Kerugian yang di timbukan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi masih banyak orang yang tetap masih untuk menikmatinya. Efek dari rokok memberi stimulas DEPRESI ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor.

Walaupun rokok memberi efek santai dan sugesti lebih jantan. Manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun yang tidak (perokok pasif).

Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin menjelaskan DAMPAK MEROKOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI LINGKUNGAN PELAJAR.


1.2  Identifikasi Masalah
1. Apa pengaruh Rokok Terhadap Pelajar
2. Bagaimana Cara Pencegahan Pemakai Rokok Terhadap Pelajar
3. Bagaimana Rokok Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Siswa



1.3  Rumusan Masalah
            Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis hanya membahas tentang mengapa rokok berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

1.4  Metode Penelitian
            Metode Penelitian antara lain Angket, Studi Pustaka, Studi Banding, dan Wawancara. Dari beberapa pilihan Metode Penelitian tersebut, penulis hanya memilih satu metode, yakni Angket.

1.5  Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan Tentang Pengertian Rokok
2. Menjelaskan Tentang Pengaruh Rokok Terhadap Siswa
3. Menjelaskan Tentang Pengaruh Rokok Terhadap Prestasi Belajar

1.6  Kegunaan Penelitian
            Kegunaan ini adalah untuk mengetahui apa saja dampak yang di timbulkan dari merokok dan menyarankan agar menghentikan perbuatan merokok









1.7  Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan
1.1    Latar Belakang Masalah
1.2    Identifikasi Masalah
1.3    Rumusan Masalah
1.4    Metode Penelitian
1.5    Tujuan Penelitian
1.6    Keguanaan penelitian
1.7    Sistematika Penulisan
BAB II. Landasan Teori
        2.1  Hakikat Merokok
        2.2  Hakikat Prestasi Belajar
        2.3 Hakikat Siswa
BAB III. Metode Penelitian
          3.1  Tempat dan Waktu
          3.2  Subjek
          3.3  Metode Penelitian
BAB IV. Hasil Penelitian
          4.1 Analisis Data
          4.2  Pencegahan Merokok
BAB V. Penutup
          5.1  Kesimpulan
          5.2  Kritik dan Saran


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Hakikat Merokok
            Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
            Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
            Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika.
2.2  Hakikat Prestasi Belajar
2.2.1 Hakikat Prestasi
              Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok, sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Daharbahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
2.2.2  Hakikat Belajar
Manusia adalah insan yang berakal, insan berbudi dan insan sosial. Dikatakan makhluk berakal karena dia bisa berpikir, bisa bertindak, bisa memecahkan masalah melalui belajar. Belajar mempunyai makna upaya memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar dapat diartikan pula sebagai perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan.

              Belajar dalam tulisan Sudarsono yaitu perubahantingkah laku pada diri sendiri (Individual) sebagai akibat pengalaman. Ada tidaknya kegiatan belajar dapat dilihat pada tidaknya perubahan tingkah laku yang di akibatkan oleh pengalaman

2.3  Hakikat Siswa
            Dengan mengutip pemikiran Gibbs, mengemukakan hal hal yang perlu dilakukan adar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya.
(1) Dikembangkannya rasa percaya diri para siswa dan mengurangi rasa takut.
(2) Melihat siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
(3) Memberikan penguasaan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Tempat dan Waktu
            Tempat yang dipakai peneliti/penulis yaitu di sekolah. Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 1 bulan.

3.2  Pemilihan Subyek
            Disini penulis memilih subyek adalah dari SD, SMP,  SMA

3.3  Metode Penelitian
            Dalam mengerjakan Karya Ilmiah ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Angket. Angket memiliki beberapa pengertian, yaitu sebagai berikut. Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga.
Angket juga bisa dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Macam-macam Angket:
1.      Dilihat dari cara memberikannya, angket dapat dibedakan:
a.       Angket langsung, yaitu bila angket itu langsung diberikan kepada responden yang ingin diselidiki . Jawaban diperoleh dari sumber pertama tanpa menggunakan perantara.
b.      Angket tidak langsung, yaitu bila angket itu disampaiakan kepada orang lain dan diminta pendapat tentang pendapat atau keadaan orang lain. Jawaban angket itu diperoleh dengan melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari sumber pertama.



2.      Dilihat dari strukturnya, angket dapat dibedakan menjadi :
a.       Angket berstruktur, yaitu angket yang bersifat tegas, konkrit dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbatas dan menghendaki jawaban yang tegas dan terbatas pula.
b.      Angket tak berstruktur, dipergunakan apabila konselor menginginkan uraian lengkap dari subyek tentang sesuatu hal, di mana diminta uraian yang terbuka dan panjang lebar. Disampaikan dengan mengajukan pertanyaan bebas.
            Disamping itu, alasannya penulis yaitu, dengan menggunakan angket, melakukan penelitian tidak terlalu sulit dan menjadi mudah, dan juga penulis memilih angket karena keputusan teman-teman sekelas.
            Angket memiliki kelemahan dan kelebihan, kelemahannya adalah biasanya orang-orang yang mengisi angket kurang jujur sehingga hasilnya belum tentu sesuai, sedangkan kelebihannya adalah mengerjakan dengan menggunakan angket lebih mudah dan praktis.




BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  Analisis Data
Tabel Siswa Merokok
No
Jenis
Sampel
Jawaban
Pernah
Tidak Pernah
Kadang kadang
1
SD
20
7
11
2
2
SMP
35
13
16
6
3
SMA
25
18
7
0
Jumlah
80
38
34
8


Tabel Alasan Siswa Merokok

No.

Jenis

Sampel
Jawaban
Menghilangkan Stres
Iseng-Iseng
Supaya
Keren
Tidak Ada Pilihan
(tidak Merokok)
1.
SD
20
4
0
5
11
2.
SMP
35
7
7
6
16
3.
SMA
25
8
6
4
7

Jmlh
80
18
13
15
34









4.2 Pencegahan Merokok
            Motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan di kembangkan. Dalam 12 jam setelah tidak menyulut rokok, tubuh akan mulai menyembuhkan dirinya sendiri, kadar karbon dioksida dan nikotin dalam sistem tubuh akan menurun secara cepat, paru – paru mulai memperbaiki kerusakan akibat bahan – bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok.
            Anda kini telah mengetahui konsekuensi dari rokok yang anda bakar setiap harinya tidak hanya merugikan kesehatan orang – orang tercintapun bisa ikut jadi taruhannya. Masih merasa kalau berenti merokok itu sulit?

Ini tips sederhana cara berhenti merokok :
1. Mengganti rokok dengan makan permen
2. Menyisihkan sedikitnya uang jajan
3. Jauhi asap rokok
4. Memperbanyak kegiatan positif lainnya, dan
5. Meminum perasan jeruk nipis dengan soda supaya asap di dalam paru paru bisa keluar,.
            Dalam waktu minimal satu atau dua minggu keinginan anda untuk merokok akan hilang dan anda akan merasa seperti menemukan diri andai sendiri.




BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
            Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
            Apa bila kita tanya, mengapa mereka merokok ? , banyak yang menjawab dan alasan yang dilontarkan sehingga mereka belom mau meninggalkan kebiasaan merokok. Banyak alasan mereka mengonsumsi rokok diantaranya 22% menghilangkan stres, 16% iseng – iseng, 19% supaya keren, dan 43% siswa tidak memilih karena tidak merokok.
            Asap rokok mengandung lebih dari 400 senyawa kimia yang secara parmakologis terbukti aktif, beracun, dan dapat menyebabkan penyakit janntung koroner. Tiga racun utama dalam rokok yaiut nikotin , tar, dan karbonmonoksida.

5.2  Kritik Dan Saran
          Penulis menyadiri akan kekurangan dari penyusunan karya tulis ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi menyempurnakan karya tulis selanjutnya
          Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 
(1) Metode yang dipakai yaitu angket, hal ini tidak memiliki validitas
     yang tinggi. Sebaiknya menggunakan metode wawancara
(2) Teori penulis terlalu sedikit, lebih banyak sumber lebih bagus 





DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas . 2003 . Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Depdiknas.
http : //www.google.com/rokok
http : //www.google.com/prestasi
http : //www.google.com/belajar
http : //www.google.com/siswa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar