Rabu, 30 Desember 2015

drama Qarun “TENGGELAMNYA HARTA si QARUN”

TENGGELAMNYA HARTA si QARUN
KELOMPOK      :
1.      Melati Sebagai Narator
2.      Adi Firmansyah Sebagai Qarun
3.      A.Samir Sebagai Ust. Musa
4.      Niyati Sebagai Pengemis
5.      Iis Nurhasanah Sebagai Bu Fatimah
6.      Lia Handayani Sebagai Zainab
7.      Nita Christy Sebagai Aisyah
Disebuah desa hiduplah seorang laki-laki bernama Qarun. Qarun adalah sepupu Musa. Hubungan Musa dengan Qarun sangat dekat. Qarun ini mempunyai sifat yang sama dengan Musa yaitu baik dan saleh. Namun sayangnya Qarun ini sangat miskin dan hidup serba kekurangan berbeda dengan Ust. Musa. Setiap harinya Qarun bekerja ditempat Musa sebagai peternak.
Pada suatu sore, Qarun sedang memberi makan salah satu hewan ternak kesayangan Ust. Musa. Ketika itu Qarun tak sengaja melihat Ust. Musa sedang membaca Al-Qur’an, dengan segera Qarun pamit pulang
Qarun : Assalamualaikum  Musa  (sambil mendekati Musa)
Musa  : waalaikumsalam Qarun
Qarun : ijinkan saya pulang lebih awal
Musa  : memangnya ada apa Qarun ?
Qarun : saya juga ingin membaca Al-Qur’an, Musa
Musa  : tentu saja boleh Qarun, tapi tolong masukkan hewan itu kedalam kandang
Qarun : baiklah Musa
Qarun : Musa kalau begitu saya pulang dulu
Musa  : tunggu sebentar Qarun
Qarun : ada apa Musa ?
Musa  : ini makanan untuk kamu berbuka nanti  (sambil memberi makanan)
Qarun : terima kasih Musa. Assalamualaikum
Musa  : iya, Sama-sama waalaikumsalam
      Ketika ditengah perjalanan Qarun melihat ada seorang pengemis yang sedang duduk dipinggir jala, lalu Qarun pun menghampiri pengemis itu.
Qarun      : assalamualaikum
Pengemis : waalaikumsalam
Qarun       : ibu puasa ?
pengemis : iya, saya puasa setiap hari tapisepertinya hari ini saya tidak bisa berbuka (berwajah
                   sedih)
Qarun      : kenapa tidak bisa berbuka ?
Pengemis : saya tidak punya makanan
Qarun      : ini ambil saja, tapi besok puasa lagi ya.. !
Pengemis : iya iya terimakasih-terimakasih. Semoga Allah membalasmu dengan rezeki yang
                  banyak
Qarun       : amin. Kalau begitu saya mau pulang. Assalamualaikum
Pengemis : waalaikumsalam
      Tak terasa, Qarun telah sampai dirumahnya. Qarun lupa untuk membaca Al-Qur’an. Karena adzan magrib sedang berkumandang. Dan qarun pun berbuka puasa.
Qarun : Alhamdulillah (berdo’a lalu minum. Setelah itu membuka tudung nasi) astaghfirullah
             haladzim. Cuma ada ini.
      Qarun pun merasa kelaparan akhirnya Qarun pun tertidur dan ketika sahur Qarun hanya minum air dan memakan sebuah pisang.
Qarun : (berdo’a sahur) ya Allah kenapa saya harus miskin padahal aku sudah sedekah, beribadah
              tapi semuanya tidak engkau kabulkan
      Pagi harinya, Qarun menemui Musa dan meminta tolong kepada Musa untuk dido’akan agar dia kaya.
Qarun : assalamualaikum (sambil mengetuk pintu)
Musa  : waalaikumsalam. Sebentar ! eh qarun, ada apa Qarun, ayo masuk
Qarun : (duduk dikursi) begini Musa saya mau minta tolong, do’akan saya supaya kaya.
Musa  : insya Allah saya do’akan
Qarun : sebelumnya terima kasih Musa
Musa  : iya sama-sama Qarun
Qarun : saya mau pulang Musa. Assalamualaikum..
Musa  : Waalaikumsalam
      Qarun pun pulang kerumahnya. Hari ini Qarun tidak bekerja karena Qarun merasa sudah bosan menjadi pengurus ternak. Ketika diperjalanan Qarun bertemu dengan Bu Fatimah, tetanga Qarun yang sudah pindah.
Qarun        : (berjalan dengan muka sedih )
Bu Fatimah    : kamu Qarun kan ?
Qarun        : yaa.. ibu ini siapa ya ?
Bu Fatimah            : saya Bu Fatimah . masak kamu lupa dengan saya
Qarun         : oh ibu Fatimah tetangga saya dulukan ?
Bu Fatimah            : iya,,, ayo mampir dulu
Qarun        : ini rumah ibu (heran)
Bu Fatimah            : iya,,, ayo duduk. Kamu mau minum apa ?
Qarun        : nggak bu saya puasa
Bu Fatimah            : oh begitu.. tadi kenapa kamu terlihat sedih?
Qarun        : saya mau cari kerja
Bu Fatimah            : mmm,,, kebetulan suami saya butuh seseorang untuk jadi asistennya. Gajinya besar
                       loo
Qarun        : wah saya mau bu.. (menoleh kearah patung dan kaget) astaghfirullah haladzim
Bu Fatimah            : ada apa Qarun ? (kaget)
Qarun        : itu apa ?
Bu Fatimah            : itu dewa yang selama ini menolong saya dan suami saya sampai sekaya raya ini.
                       Kalau kamu mau kamu bisa bawa patung ini
Qarun        : tapi itukan dosa. Apakah ibu tidak takut dosa
Bu Fatimah            : Untuk apa takut, patung ini bisa melindungi kita dan buktinya keluarga ini baik
                       baik saja. Bahkan uang kami pun bertambah
Qarun        : ya kalau begitu saya mau patungnya dan sekalian saya mau jadi asisten suami ibu
Bu Fatimah            : itu sih gampang. Tuh ambil saja sendiri patungnya
Qarun        : iya bu,, terimakasih bu terimakasih. Saya pamit pulang dulu. Permisi
Bu Fatimah            : iya sama-sama Qarun. Semoga sukses yaa
      Keesokan harinya Qarun pun bertemu dengan suaminya Bu Fatimah dan Qarun pun diajak kesebuah kantor yang megah. Setelah satu bulan lamanya Qarun bekerja akhirnya Qarun diberhentikan jadi asisten melainkan jadi manager di kantor yang megah itu. Dan Qarun pun diberi hadiah berupa satu unit rumah dan satu unit mobil. Dengan hati senang Qarun pun semangat menyembah patung dan tidak lagi menyembah Maha Pencipta yaitu Allah SWT.
       Pada suatu hari Qarun menemui Musa untuk memameri kekayaannya itu. Sedangkan Musa membaca Al-Qur’an, ketika Qarun datang sambil membawa mobil barunya Musa pun kaget dan heran.
Qarun : hai Musa
Musa  : waalaikumsalam Qarun
Qarun : apakah kau sudah tahu kalau sekarang saya sudah kaya
Musa  : wah kamu hebat Qarun. Selamat yah (sambil mengulurkan tangan)
Qarun : (menolak uluran tangan Qarun) oh ya saya mau beli semua hewan ternak kesayanganmu
Musa  : Maaf Qarun Semua itu tidak dijual
Qarun : sombong sekali Kau Musa. Awas saja kamu ya !
      Qarun pun marah besar terhadap Musa. Dan pada suatu hari Musa menelphon Zainab untuk meminta zakat pada Qarun karena Musa takut kalau Qarun itu belum membayar zakat.
Zainab : hallo Assalamualaikum ust. Musa
Musa   : waalaikumsalam Zainab
Zainab : ada apa ust.
Musa   : mmm,,, kira-kira Qarun sudah belum bayar zakat
Zainab : sebentar yah ust. Saya periksa dulu. Oh ya pak ust. Disini ket.nya belum
Musa   : kalau begitu kamu ambil saja ya di Qarun bilang saja ini perintah saya
Zainab : baiklah ust.
Musa   : assalamualaikum
Zainab : waalaikumsalam
      Dengan segera Zainab menemui Qarun dan ketika Zainab sampai di depan rumah Qarun dan meminta zakat tapi ternyata Qarun memarahi Zainab
Zainab : asalamualaikum,,, Qarun, Qarun, Qarun
Qarun  : iya sebentar. Ada apa ?
Zainab : begini Qarun, saya diperintahkan ust. Musa untuk mengambil zakat
Qarun  : apa-apa an ini.  Saya yang bekerja keras kalian yang minta-minta. Tak sedikit pun aku
               berikan hasil kerja kerasku ini
Zainab : tapi…
Qarun  : nggak ada tapi tapian. Sana pergi dari rumah saya (marah)
Zainab : istighfar Qarun, istghfar
Qarun  : sana pergi pergi. Saya tidak sudi membayar zakat
      Hati Qarun pun mulai memanas dan Qarun pun merencanakan sesuatu agar Musa yang dikenal sebagai ust. yang baik dan saleh itu diusir warga dari desa. Dan pada saat itu Qarun melihat ada seorang gadis cantik yang sedang bersedih karena tidak mempunyai uang untuk mengobati ibunya yang sedang sakit.
Qarun  : Hai ! siapa namamu ?
Aisyah : namaku Aisyah. Siapa namamu ?
Qarun  : namaku Qarun. Orang yang paling kaya di desa ini. Kenapa kau menangis ?
Aisyah : saya lagi butuh uang. Soalnya ibu saya lagi sakit
Qarun  : kamu mau ini nggak ?
Aisyah : apa maksud kamu ?
Qarun  : kamu bantuin aku memfitnah Musa
Aisyah : tapi ust. Musa itu baik
Qarun  : ya terserah
Aisyah : mmm,,, iya deh aku mau
      Mereka pun pergi dan menemui warga lalu memberi tahu bahwa Musa telah menghamili seorang gadis. Awalnya warga tidak percaya namun setelah mendengar penjelasan dari gadis itu warga pun mulai percaya.
Qarun  : perhatian-perhatian saya mau membetitahukan bahwa Musa yang kalian anggap ust.
               yang baik dan yang saleh itu ternyata telah berbuat dosa
Warga  : apa maksud kamu ?
Qarun   : dia telah menghamili gadis ini
Aisyah : Qarun benar ust. Musa telah menghamili saya
Warga  : usir saja ust. Musa dari desa ini
Warga-warga : usir…usir…usir
Musa   : ada apa ini ?
Qarun  : Musa kau harus di usir dari desa ini
Aisyah : Musa kamu harus bertanggung jawab
Musa   : apa-apaan ini
Aisyah : sudah lah Musa. Kamu jangan pura-pura tidak tahu
Qarun  : usir Musa
Warga-warga : setuju
Musa   : sabar dulu sabar. Saya berani sumpah kalau saya tidak menghamili dia.
Warga-warga : usir, usir, usir
Musa   : Baik lah saya akan pergi dari desa ini tapi ijinkan saya untuk shalat dulu
      Musa pun shalat lalu berdo’a kepada Allah SWT agar diberi petunjuk kebenaran dan keadilan-Nya. Seusai Musa berdo’a Musa pun menemui Warga dan siap diusir dari desa namun apa yang terjadi
Qarun        : usir Musa
Warga-warga : usir Musa…(7x)
Zainab       : stop-stop hentikan permainan ini
Qarun        : apa maksudmu Zainab
Zainab       : kamu jangan pura-pura tidak tahu
Aisyah       : iya apa sih maksud kamu
Zainab       : Aisyah, kamu harus jujur sama warga kalau kamu itu tidak dihamili oleh ust. Musa
Aisyah       : tapi…
Zainab       : kamu mau ibu kamu tau
Aisyah       : tapi zainab
Zainab       : Cepat
Aisyah       : iya sebenarnya ust. Musa tidak berbuat apa-apa dengan saya dia orang baik saya
                       diupah oleh Qarun untuk mengatakan kalau saya dihamili ust. Musa
Warga-warga : huuuuu (bersorak) mata duitan-mata duitan
Zainab       : Stop stop
Musa           : ( bersujud syukur)
Zainab       : dan kamu Qarun harus minta maaf
Qarun        : aku tidak mau minta maaf kepada siapa pun, aku tidak bersalah dan aku juga tidak
                       takutsama siapa pun
Musa          : apa maksudmu ?
Qarun         : aku menantangmu !
Musa           : menantang apa ?
Qarun         : siapa do’anya yang dikabulkan, dialah yang benar dan harus diikuti
Musa           : baiklah
      Mereka berdua pun berdo’a menurut kepercayaan mereka masing-masing. Qarun meminta kepada dewa sedangkan Musa meminta kepada Allah SWT. diantara mereka berdua siapakah do’anya yang terkabul ?
Qarun : wahai dewa pengusa jagat raya, matikan Musa saat ini juga
Musa  : ya Allah, musnahkanlah Qarun beserta seluruh harta kekayaannya saat ini juga
      Tak lama kemudian, bumi berguncan, dan seketika bumi terbelah Qarun berusaha lari untuk menyelamatkan hartanya.
Musa          : Allah hu Akbar
Qarun        : hartaku (teriak sambil berlari )
Musa          : Qarun itu bahaya
Zainab       : sudah lah ust. Musa. Biarkan saja, semua itu adalah adzab dari Allah SWT. karena
                    dia telah sombong dan kikir
      Qarun dan seluruh kekayaannya habis ditelan bumi. Tak satupun kekayaan Qarun yang tersisa. Tempat dimana Qarun dan seluruh kekayaannya dibenamkan oleh Allah ke dalam bumi, berada disebuah tempat yang kini dikenal dengan sebutan Danau Qarun (Bahirah Qarun), dan  Dan cerita ini menjadi pelajaran bagi umat sebelumnya, bahwa siapapun yang pongah, sombong dan kikir, maka nasibnya akan sama seperti Qarun, hancur, binasa.


~oOo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar