Sabtu, 02 Januari 2016

makalah bahasa Indonesia : Kebersihan Lingkungan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
            Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
            Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
1.2 Perumusan masalah
            Berdasarkan latar  belakang penelitian  di atas penulis  ingin mengemukakan permasalahan yang perlu penulis ketahui.bahwa mencegah dan mengatasi masalah yang ada itu juga harus di contohkan oleh guru nya sendiri dan di tindak bila ada siswa/i yang melanggar. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Guru selalu memberi contoh  bila membuang sampah selalu di tempatnya.
  2. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan terutama pada saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam glodok bangku.
  3. Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran.
  4. Membuat tata tertib baru yng isinya tentang pemberian denda terhadap siswa sebesar Rp 2.000 setiap melanggar 1 tata tertib sekolah.
            Dengan tindakan-tindakan ini maka kebersihan sekaligus kedisiplinan akan tercapai, terutama tindakan nomor 4 yang paling bagus, karena siswa mau melakukan pelanggaran ini tidak berani dan mau melakukan pelanggaran itu juga tidak berani, karena kalau melakukan pelanggaran tersebut akan didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan, kepatuhan siswa terhadap tata tertibpun akan terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan nama baik sekolah, karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa anak disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap peraturan.
1.3 Tujuan penelitian
            Tujuan penulis ingin mengetahui apa yang tdk penulis ketahui dan apa    yang penulis tdk mengert diantaranya adalah:
  1. Penulis ingin tau lebih lanjut bagaimana perkembangan kebersihan di sekolah.
  2. Penulis ingin tau bagaimana sikap siswa/i jika setelah ada saran-saran yang tlah di rumuskan di atas.dan
  3. Penulis juga meyakii jika kita semua bisa mnjaga kebersihan kita akan trjauhi dari penyakit dan impian sekolah kita mnjadi sekolah terbaik terbersih akan terwujud.
1.4 Metode penelitian
            Dalam tugas bahasa indonesia ini penulis menggunakan metode   kepustakaan, mudah mudahan dengan metode ini penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan benar .penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya bila dalam kar4ya tulis ini banyak kesalahan.
1.5 Sistematika penulisan
Bab I: PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
1.2  Perumusan masalah
1.3  Tujuan penelitian
1.4  Metode penelitian
1.5 sistematika penulisan
Bab II: PEMBAHASAN
2.1 kebersihan di lingkungan sekolah.
2.2 kebersihan di lingkungan.
2.3 manfa’at menjaga kebersihan dan tips-tips nya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebersihan Lingkungan
            Sering kita melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah. Padahal setiap kelas sudah disiapkan tempat sampah, apa kenyataannya? Masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, oleh karena itu dapat menyebabkan lingkungan di sekitar kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah.
            Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau hal demikian terjadi maka dari itu perlu sekali diadakan tindakan yang mengatasi masalah tersebut. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Dimohon kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
  2. Mentaati peraturan sekolah agar sekolah kita bersih.
  3. Petugas piket harus membersihkan kelas dan lingkungan di luar kelas.
  4. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.
       Dengan tindakan tersebut di harapkan kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan.
2.2 Kebersihan di Lingkungan
            Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
            Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih,
            Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek.
            Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
            Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
2.3. Manfaat Menjaga Kebersihan
           Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.
            Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat.
Lalu Bagaimana tips Mudah untuk menjaga kebersihan lingkungan ?
Tips dan Trik yang mudah, tepat dan efektif menyadarkan masyarakat Indonesia untuk.selalu menjaga kebersihan lingkungan?
Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan lingkungan:
1.      Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan.
2.      Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
3.      Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
4.      Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
5.      Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya.
6.      Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organic
7.      Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk;
8.      Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah.
9.      Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
Semoga bermanfaat dan lingkungan anda menjadi bersih, nyaman dan sehat.
                                 
BAB III 
PENUTUP
3.1. Kesimpulan       
            Kesadaran individu begitu penting untuk menjalankan perubahan kebersihan pada lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Namun mayoritas para masyarakat masih baru berantusias dalam signifikan yang berada di satu aspek saja.         
            Dan para warga setuju dengan harus adanya cara-cara yang dilakukan dalam memberikan  alternatif untuk lebih dapat meyadarkan masyarakat tentang nilai kebersihan.   
3.2  Saran 
            Pengembangan ilmu pengetahuan, membuat segalanya dapat menjadi riset mengenai kebersihan yang ada dan sebaiknya pemerintah memberikan masukan dan kebijakan yang tegas dan tepat untuk membuat perubahan–perubahan.



DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Onong, U. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaluddin, Rahmat. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabet.
Bungin, Burhan. 2008.. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Nasution  S. 2003. Metode Research; Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara.
Jujun,  Surya Sumantri. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan.




BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
            Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi.
            Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaannya terhadap masyarakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa kita, mulai dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu sangatlah berpengaruh dalam hal ini.
B.        Rumusan Masalah
            Mengkaji latar belakang diatas dapat diambil beberapa permasalahan sebagai kajian dari pembuatan makalah ini yakni diantaranya :
        1)      Pengertian sampah
        2)      Cara Pengolahan sampah
        3)      Faktor yang mempengaruhi siswa membuang sampah sembarangan
        4)      Solusi membiasakan murid agar membuang sampah pada tempatnya.
C.       Tujuan Penulisan
            Sesuai dengan tugas dan amanat yang diberikan Kepala SMA Negeri 9 Garut  agar para murid membuang sampah pada tempatnya, pembahasan dalam makalah ini bertujuan untuk memotifasi para murid agar menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih dari sampah. Serta mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan.
D.       Manfaat Penelitian
            Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1.      Kami sebagi peneliti menjadi tahu dan sadar akan kebersihan lingkungan khususnya di lingkungan sekolah
2.      Memberikan pengetahuan tentang dampak membuang sampah sembarangan
3.      Akan memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sampah
            Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau dibuang. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat, baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan. (Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2003).
            Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan sampah atau bahan buangan. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat organik, kecuali sampah yang berasal dari aktifitas manusia yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah sisa-sisa bahan makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan, kertas, kayu, bambu dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik misalnya plastik, logam, gelas-gelas bekas minuman dan karet. Tempat penampungan sampah yang disebut dengan Tempat Pembuangan Akhir sebaiknya pewadahan sampah dilakukan pemilihan-pemilihan berdasarkan sifat dan jenisnya untuk macam buangan organik dan anorganik. Ini dapat bermanfaat untuk proses daur ulang bahan buangan sehingga menjadi bermanfaat.
B.     Jenis-jenis Sampah
            Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua yaitu :
1.      Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2.      Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
C.    Pengelolaan Sampah
            Ada tiga kemungkinan pengelolaan sampah yaitu dikubur, dibakar, dan sanitary landfill. Sistem dikubur yaitu dengan membuat galian pada kedalaman tertentu lalu diberi penadah plastik dan diisi tanah setinggi 0,5 (setengah) meter. Resiko dari sistem ini adalah hancurnya plastik oleh pelarut kimia. Sistem pembakaran dengan suhu yang ditentukan, lama pembakaran dan pencampuran oksigen yang tepat dapat menghancurkan 99% sampah. Asap yang dibentuk diolah lebih dahulu sebelum dibuang ke udara. Resiko sistem pembakaran yang tidak mencapai suhu tersebut adalah timbulnya dioksin yang sangat beracun dan menimbulkan berbagai jenis kanker. Sistem sanitary landfill adalah metode pembuangan akhir sampah dengan metode tertentu sehingga tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan kesehatan. Sistem ini membuang dan menumpuk sampah pada suatu lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian menutupnya dengan tanah. Metode ini dapat menghilangkan polusi udara, sedangkan polusi di tanah dan air dapat diminimalisir dengan melekatkan lapisan geotextile untuk mencegah meresapnya air lindi ke air tanah.
D.    Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan
            Dari dampak yang luas sampah di berbagai sumber dapat mencemari lingkungan baik lingkungan darat yang dapat ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarangnya dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
            Macam pencemaran udara yang ditimbulkan misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu, gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO)2, karbondioksida (CO2), nitrogen (NO), gas belerang amoniak dan asap di udara. Asap diudara adalah asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
E.     Penanggulangan Sampah
1.      Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
2.      Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang.
3.      Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
4.      Kembangkan manfaat lain dari sampah.
5.      Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
6.      Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
7.      Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain, seperti pakan ternak.
8.      Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah belanjaan yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan setia.
9.      Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang.
10.  Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulan




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

         Kebersihan merupakan komponen terpenting bagi manusia yang harus dijaga dengan baik. Dengan demikian akan tercipta suatu keselarasan. Kebersihan merupakan sebagian dari iman seseorang. Oleh karena itu marilah kita menjaga kebersihan dengan baik. Lingkungan yang bersih menjauhkan diri kita dari berbagai macampenyakit, dengan demikian kita akan menjadi manusia yang sehat, dan di dalam diri manusia yang sehat terdapat akal yang sehat.
B.     SARAN

        Dalam pembuatan makalah ini, kita selaku penyusun menyarankan agar kebersihan lingkungan hendaknya dilakukan oleh seluruh individu masyarakat. Karena jika tidak ada kerjasama yang baik, maka kerbersihan lingkungan tidak akan terwujud.



DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabet.
Effendi, Onong, U. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Bungin, Burhan. 2008.. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Nasution  S. 2003. Metode Research; Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara.
Jujun,  Surya Sumantri. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan.
Jalaluddin, Rahmat. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar